Pikiran Terbuka




Jadi suatu saat pada awal 1990-an, pikiran saya mulai terbuka dan
penilaian saya terhadap industri itu mulai berubah. Saya mulai melihat
hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh pikiran tertutup saya. Saya
mulai melihat hal-hal yang baik dan positif tentang industri itu
bukan hal-hal yang negatif... dan ada hal-hal negatif terhadap industri
itu. Tetapi, tentunya, ada sesuatu yang negatif dalam banyak hal.

Setelah pensiun pada 1994, bebas secara finansial pada usia 47,
saya memulai riset saya sendiri mengenai industri pemasaran jaringan.
Setiap kali seseorang mengundang saya untuk menghadiri salah satu
presentasinya, saya pergi, sekadar mendengarkan apa yang dikatakan-
nya. Saya bergabung dengan beberapa perusahaan jika saya menyukai
apa yang mereka katakan. Tetapi saya bergabung tidak selalu untuk
memperoleh lebih banyak uang; saya bergabung untuk melihat secara
mendalam segi-segi positif dan negatif dari setiap bisnis. Daripada
hanya menutup pikiran, saya ingin mendapatkan jawaban sendiri.

Setelah melihat beberapa bisnis, saya melihat hal-hal negatif yang
dilihat pertama kali secara sepintas lalu oleh kebanyakan orang,
misalnya orang-orang aneh yang pada mulanya bergabung dan mem-
promosikan bisnis itu. Benar, ada banyak pemimpi, perayu, penipu,
pecundang, dan pemerdaya yang ingin cepat kaya yang tertarik
dengan bisnis ini. Salah satu tantangan bisnis pemasaran jaringan
adalah bahwa mereka mempunyai kebijakan pintu terbuka, yang
mengizinkan hampir semua orang untuk bergabung. Kebijakan pintu
terbuka ini merupakan peluang yang adil dan sama, yang sangat
diperlukan oleh sebagian besar sosialis, namun saya tidak menemukan
orang yang betul-betul sosialis di bisnis ini. Bisnis ini diperuntukkan
bagi para kapitalis atau paling tidak bagi orang yang berharap untuk
menjadi kapitalis.

Setelah melewati sekumpulan besar orang yang berlagak terkenal,
perayu, dan pemimpi, akhirnya saya mulai bertemu dengan para
pemimpin dari beberapa bisnis. Orang-orang yang saya teniui adalah
orang-orang yang paling cerdas, baik had, beretika, bermoral, dan
profesional yang pernah saya jumpai dalam seluruh perjalanan bisnis
saya. Setelah saya melupakan prasangka saya dan bertemu dengan
orang-orang yang saya hormati dan kenal, saya merasakan sifat industri
itu. Sekarang saya dapat melihat apa yang tidak dapat saya lihat
sebelumnya. Saya sekarang dapat melihat hal-hal yang baik dan yang
buruk.

Jadi buklet ini ditulis untuk menjawab pertanyaan, "Anda tidak
menjadi kaya dari bisnis pemasaran jaringan, mengapa anda mereko-
mendasikan agar orang lain masuk bisnis itu?" Karena saya tidak
memperoleh keuntungan dari bisnis pemasaran jaringan sehingga
saya bisa sedikit lebih objektif terhadap industri itu. Buklet yang
singkat ini menjelaskan apa yang saya lihat sebagai nilai nyata dari
bisnis pemasaran jaringan... nilai yang melampaui sekadar potensi
memperoleh banyak uang.

Seperti yang dikatakan ayah kaya saya, "Orang-orang terkaya di
dunia mencari, dan membangun jaringan, orang-orang lain mencari
pekerjaan."

Walaupun bisnis pemasaran jaringan bukan untuk setiap orang,
industri ini terus berkembang sebagai kekuatan finansial yang ber-
pengaruh di dunia saat ini. Orang yang tertarik untuk melakukan
bisnis di masa depan dan peduli terhadap masa depan finansial
pribadi mereka harus melihat industri itu secara objektif.

Share:

0 komentar